Bisnis.com, JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat menyayangkan ada pencabutan izin lokasi safari politik Anies Baswedan di Banda Aceh.
Juru Bicara PKS Muhammad Kholid berpendapat, seharusnya sudah menjadi hak warga negara termasuk para relawan untuk memberikan dukungan politik kepada suatu tokoh.
“Kami sangat menyayangkan dengan kebijakan pencabutan izin tersebut, adalah hak politik warga dan relawan untuk memberikan dukungan kepada Pak Anies,” ujar Kholid lewat pesan singkat, Kamis (1/12/2022).
Dia menyatakan konstitusi sudah menjamin dan melindungi kebebasan menyampaikan ekspresi. Oleh sebab itu, tak semestinya acara relawan Anies dihalang-halangi.
“Apalagi jka proses perizinan dilakukan secara formal, kegiatan jelas, penyelenggara jelas dan bersifat edukasi politik,” ujar Kholid.
Sementara itu, Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani berharap semoga tak ada maksud politis dari pencabutan izin lokasi acara Anies Baswedan di Banda Aceh.
Baca Juga
“Kita berbaik sangka semoga tak ada manuver politik, apalagi pemda memang semestinya tak berpolitik dan memfasilitasi semua,” ujar Kamhar lewat pesan singkat, Kamis (1/12/2022).
Penjelasan NasDem
Sebelumnya, Anies dijadwalkan akan menemui relawan dan tokoh masyarakat di Banda Aceh pada Sabtu (3/12/2022).
Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mendapat laporan, bahwa pada Rabu (30/11/2022), pemda setempat mencabut izin acara Anies di Taman Ratu (Sultanah) Safiatuddin, Banda Aceh.
Rencananya, di taman itu Partai NasDem mengadakan acara Jalan Sehat bersama Anies dan Panggung Silaturahmi Anies. Meski begitu, izin acara yang sebelumnya sudah diterima kemudian dicabut.
“Awalnya sudah mendapat izin, tiba-tiba dibatalkan oleh pemda,” jelas Ali saat dihubungi, Kamis (1/12/2022).
Meski begitu, diamenegaskan acara Anies akan tetap berjalan sesuai jadwal yang sudah direncanakan. Hanya saja, lokasi acaranya diadakan di tempat berbeda.
“Tetap dong, tidak ada perubahan jadwal. Jadi Anies itu hadir atas undangan DPW Aceh NasDem dan tokoh-tokoh masyarakat di Aceh. Jadi beliau ini ke daerah atas undangan,” ungkapnya.
Meski merasa kecewa ada pencabutan izin itu, Ali mengaku tetap berpikir positif dan tak mau menuduh macam-macam.
“Kita berpikir positif saja bahwa itu hanya alasan teknis,” ucapnya.